Kampung Silat Beksi merupakan suatu wilayah atau kampung tematik yang di dalamnya terdapat pusat perguruan silat beksi Petukangan yang bersumber kepada 5 tokoh besar beksi, yakni H. Godjali, H. Hasbullah, Mandor Minggu, Kong Nur, dan Kong Simin. Kelima tokoh ini dalam riwayatnya menjadikan silat beksi sebagai alat perjuangan atau pun dakwah, dari jaman penjajahan hingga kini. Berdasarkan sejarahnya itulah muncul prakarsa menjadikan daerah Petukangan dan sekitarnya sebagai kampung silat beksi. Melalui pelbagai kegiatan, baik berupa diskusi, apresiasi serta atraksi yang berkesinambungan. Pada akhirnya para penggiat silat beksi Petukangan bermufakat untuk melegalisasi atau membuat badan hukum terhadap kampung silat beksi Petukangan tersebut. Pada tanggal 5 Agustus 2019 terbentuklah badan hukum berupa yayasan, yang bernama "Yayasan Kampung Silat Petukangan". Yayasan Kampung Silat Petukangan berkedudukan di Jalan Ciledug Raya No.46 RT 006/04, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Yayasan Kampung Silat Petukangan mengemban visi dan misi dalam eksistensinya selama ini. Yayasan mempunyai visi menjadikan kampung silat Petukangan sebagai destinasi wisata budaya, sejarah, dan religi. Adapun misinya adalah: Membangun pusat sarana pendidikan dan pelatihan kampung silat; Menggali dan menumbuhkembangkan khasanah budaya lokal; Membangun sentra-sentra ekonomi kreatif berbasis budaya lokal; Memaksimalkan riset/penelitian; Menyelenggarakan event secara berkala; Mempromosikan kampung silat Petukangan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Sebagai usaha mewujudkan visi dan misi tersebut, Yayasan Kampung Silat Petukangan telah cukup banyak melakukan kerjasama, baik dari kalangan pemerintah, komunitas masyarakat maupun akademisi. Wisata, Budaya, Sejarah, Religi, Edukasi, Literasi