Rawa Belong kemudian dikenal dengan jawaranya – setelah generasi Pitung. Ki Maing, adalah nama leluhur mereka. Itulah nama pucuk dalam trah dan silsilah silat cingrik yang dikenal khas Rawa Belong. Ketua Kampung Silat Rawa Belong Haji Amran, menyebut tahun Ki Maing yaitu pada tahun 1880-an. Jadi, ada lompatan 50 tahun antara Pitung dengan Ki Maing yang tak terjawab bahkan masing-masing wilayah Betawi mengakuinya.
Silat Cingkrik khas Rawa Belong inilah yang kemudian menjadi awal silsilah – silsilah di sini dapat berupa trah generasi atau dapat juga berupa pengakuan murid yang bukan karena sedarah atau kekerabatan.
Silat Cingkrik meski berbeda dengan silat yang disebutkan setelah itu, sesungguhnya kerap dipadukan dalam diri seorang jawara silat bahkan di wilayah Rawa Belong. Meski demikian, silat Cingkriklah yang diakui sebagai silat asli Rawa Belong. Meski sulit menemukan perbedaan filosofi di antara ketiganya, silat Cingkrik sangat menekankan paduan gerak dan seni. Jadi, tiap pengaruh silat itu saling melengkapi, tak dapat memperbandingkannya satu sama lain.
Di masa lalu, para jawara Rawa Belong selain kesohor perjalanannya untuk berguru silat, juga kerap didatangi perguruaan silat lainny untuk bertandang sekaligus bertanding, tantangan atau pun kedatangan tamu jawara dari wilayah lain termasuk dari wilayah Betawi bahkan di luar Betawi.
Sehingga wajarlah, silat Cingkrik ini patut dilestarikan terutama untuk di wilayah Rawa Belong, kecamatan Palmerah, Kebayoran Lama, Kebon Jeruk atau pun untuk wilayah Jakarta Barat. Perkembangan yang menggembirakan, bahwa generasi sesepuh yang masih hidup dan aktif, juga generasi mudanya, sangat menyadari pentingnya silat Cingkrik ini untuk dilestarikan bahkan dikembangkan.
Silat Cingkrik juga dinamis, ada kembangan jurus di luar jurus yang menjadi ponggol atau jurus utama. Silat Cingkrik bahkan sudah dipraktekkan di perguruan di luar Rawa Belong – meski masih terikat urutan dari wilayah Rawa Belong dan tetap saling mengenal bahkan sampai di Depok, Bojonggede, Bekai and beberapa wilayah lainnya yang masih perlu diteliti lagi penyebarannya.
Sehingga mereka menyadari bahwa silat adalah juga seni dan kebudayaan yang dinamis, interaktif dan terus berkembang. Harapan mereka, selain memperbanyak perguruan yang telah mereka lakukan, ada unsur seni dan budaya tradisi termasuk silat Cingkrik dalam silabus pendidikan di wilayah Suku Dinas Jakarta Barat.
Beberapa perguruan silat Cingkrik, antara lain:
1. Bang Jaya ( Cingkrik Kong Hayat), latihan di SKKT Kelurahan Sukabumi Utara.
2. Bang Mar'ali (Cingkrik Goning), latihan di depan rumah.
3. Bang Robin (Percira Rawa Belong), latihan di Aula Pasar Bunga Rawa Belong.
4. Bang Bactiar (Sanggar Si Pitung), latihan di lapangan SD.
5. Babe Cheni (Perguruan Silat PaSutra) latihan di halaman rumah.
6. Bang Manaf (CIngkrik S3) latihan di halaman rumah.
7. Bang Dimas (Cingkrik Pusaka Domas ) di Halaman Rumah